MALANG- Presiden PKS Ahmad Syaikhu di depan ratusan kader se Malang Raya menjelaskan perbedaan antara politik pemberdayaan dan politik transaksional.
Hal itu disampaikan di depan sekitar 700 kader PKS di Malang Raya yang berkumpul dalam Konsolidasi Temu Kader PKS Malang Raya, Sabtu 12 November 2022.
Syaikhu menegaskan politik pemberdayaan, bukan politik transaksional.
“Inilah bedanya PKS. Kita tidak akan berkumpul di sini saat ini jika hanya transaksional,” tegasnya.
Menurutnya, politik pemberdayaan akan bekerja kapanpun, jauh atau dekat dengan pemilu.
“Politik transaksional biasanya hanya berkumpul dan menjalankan programnya satu dua bulan menjelang pemilu, kita tidak,” tegasnya.
Meski demikian, Syaikhu mengingatkan untuk pengurus dan kader PKS yang hadir agar terus menguatkan program-program pemberdayaan untuk rakyat.
“Ini bagian dari pelayanan dan pembelaan kita kepada rakyat,” tegas Syaikhu.
Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan dala kesempatan itu juga melaporkan bahwa program pemberdayaan rakyat sudah berlangsung dan terus berlangsung.
“Di Jatim, kami punya 800 konselor keluarga yang tersebar ke masyarakat. Dari komunikasi langsung dengan masyarakat yang didukung struktur DPRa, kami membuat program-program yang proporsional untuk masyarakat,” ujar pria 46 tahun itu.
Menurutnya, apa yang dilakukan anggota dan pengurus PKS ini bagian dari upaya mewujudkan visi PKS menjadi partai Islam rahmatal lil alamin yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan NKRI.
“Mohon doanya agar kami terus konsisten, ini komitmen kami,” pungkas Irwan.{}